🌟متى الراحة؟🌟(إندونيسي🇮🇩)

تركي بن عبدالله الميمان
1446/03/08 - 2024/09/11 13:49PM

متى الراحة
Khutbah Pertama

إِنَّ الحَمْدَ للهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ، وَنَسْتَغْفِرُهُ ونَتُوبُ إِلَيه، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.

أَمَّا بَعْد:

Bertakwalah kepada Allah dengansebenar-benar taqwa, dan berpegang pada islam dengan tali yang kuat

﴿وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى﴾

((Dan berbekallah, karena sesungguhnyasebaik-baik bekal adalah takwa))

 

Wahai hamba Allah: sesungguh dia adalahkeinginan seluruh manusia, manusiasepakat atasnya, serta sepakat untukmeraihnya: sesungguhnya dia adalahketenangan!

Manusia tidak akan mendapatkan rasa ketenangan dan keamanan, kecuali jika diakembali kepada Ar Rahman, Dia-lah yang lebih mengetahui kebutuhan hamba-Nya, dan lebih mengetahui tentangketenangannya!

Allah Ta`ala berfirman:

﴿أَلا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الخَبِيرُ﴾

((Apakah (pantas) Allah yang menciptakanitu tidak mengetauhi? Dan DiaMahahalus, Maha Mengentahui)).

 

Dan barang siapa yang beriman dan beramal sholeh: maka akan datang kepadanya ketenangan dari seluruhpenjuru!

Allah Ta`ala berfirman:

﴿مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً﴾

((Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalamkeadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik)).

Berkata Ibnu Katsir: “kehidupan yang baik: meliputi seluruh bentukketenangan dari segala aspek”.

 

Barang siapa yang dibukakan untuknyapintu ibadah: dia akan mendapatkandidalamnya (kelezatan dan ketenangan) yang berlipat ganda dari apa yang diadapatkan didalam sedagurau, permainandan syahwat! Dan tidak ada yang dapatmendatangkan ketenangan seperti shalat, Rasulullah ﷺ bersabda:

(يَا بِلَالُ، أَقِمِ الصَّلَاةَ؛ أَرِحْنَا بِهَا).

(Wahai Bilal, tegakkanlah sholat, berikanlah kami ketenangan dengannya).

 

Dan diantara sebab-sebab ketenanganadalah: sikap ridho dan qana`ah, IbnuHibban berkata: “Tidak ada yang lebihmenenangkan bagi tubuh selain ridhadengan takdir, percaya kepada pembagian(rezeki), dan seandainya tidak ada dalamqana'ah selain ketenangan, maka sudahseharusnya bagi orang yang berakal untuktidak meninggalkan qana'ah”.

 

Barang siapa yang membersihkan hatinyadari dendam dan iri hati, maka dia telahmempercepat datangnya ketenangan untukjiwanya, dan dia dapat fokus untukkemaslahatan dirinya.

 

لَمَّا عَفَوْتُ وَلَمْ أَحْقِدْ عَلَى أَحَدٍ

أَرَحْتُ نَفْسِي مِنْ هَمِّ العَدَاوَاتِ!

"Ketika aku memaafkan dan tidakmenyimpan dendam pada siapa pun,

Aku telah menenangkan diriku dari bebanpermusuhan!"

 

Barang siapa yang terbiasa malas, dan condong kepada kenyamanan, maka diaakan kehilangan ketenangan, dan telahdikatakan bahwa: “jika kamu ingin tidaklelah, maka berlelah-lelahlah agar tidaklelah!”.

 

Kepemimpinan di dunia, dan kebahagiaandi akhirat, tidak akan dapat diraih kecualidiatas jembatan kelelahan, berkatasebagian salaf: “Ilmu tidak diraihdengan kenyamanan tubuh”.

 

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا، وَأسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ؛ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحِيم

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Khutbah Kedua

الحَمْدُ للهِ عَلَى إِحْسَانِه، والشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِه، وَأَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلَّا الله، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبدُهُ وَرَسُولُه.

 

Hamba Allah: (Ruh seorang mukmin) akan menghirup ketenangan ketika detik-detik kematian, karena dia akan terbebasdari penjara dan kesusahan dunia, menujukelapangan dan keluasan akhirat, Allah Ta`ala berfirman:

﴿فَأَمَّا إِنْ كانَ مِنَ المُقَرَّبِينَ، فَرَوْحٌ وَرَيْحانٌ وَجَنَّةُ نَعِيمٍ﴾

((Jika dia (orang yang mati) itu termasukdidekatkan (kepada Allah)

Maka dia memperoleh ketentraman dan rezeki serta surga (yang penuh) nikmat)).

Ibnu Katsir berkata: “Barangsiapa yang mati dalam keadaan dekat (kepada Allah), maka dia akan memperoleh rahmat, ketenangan, dan kelegaan!”.

Rasululllah ﷺ:

(العَبْدُ المُؤْمِنُ: يَسْتَرِيحُ مِنْ نَصَبِ الدُّنْيَا وأَذَاهَا إلى رَحْمَةِ اللهِ)

(Seorang hamba yang beriman akanberistirahat dari letih dan siksaan dunia menuju rahmat Allah).

 

Dan tidak ada ketenangan yang mutlak di dunia ini, karena dia diciptakan denganpenuh sesulitan, dan kelelahan di dalamnya merupakan sesuatu yang dirasakan oleh seluruh umat manusia, Allah Ta`ala berfirman:

﴿لَقَدْ خَلَقْنَا الإِنْسَانَ في كَبَدٍ﴾.

((Sungguh, Kami telah menciptakanmanusia dalam keadaan susah)).

Dan orang merugi dan yang tertipu adalah: orang yang menderita kesulitan dunia ini, untuk kemudian berakhir dengan kesulitanakhirat! Dan orang yang berbahagia adalahorang yang berusaha keras menujuTuhannya, untuk kemudian mencapaiketenangan yang agung! Berkata IbnulQoyyim: “Adapun ketenangan dan kebahagiaan di sisi Robb segala sesuatu, itu adalah sesuatu yang tidak terlintasdalam hati manusia!”.

Telah tetap hikmah Allah Ta`ala bahwamanisnya ketenangan dan pahala, tidakbisa didapatkan kecuali setelah merasakanrasa pahit kesulitan dan kesabaran!,Rasulullah ﷺ bersabda:

(حُفَّتِ الجَنَّةُ بِالمَكَارِهِ، وحُفَّتِ النَّارُ بالشَّهَوَات).

((Surga dikelilingi oleh berbagai kesulitan, dan neraka dikelilingi oleh berbagaikeinginan nafsu)).

Ketenangan yang murni tidak bisadidapatkan kecuali di akhirat!, telah datang seorang lelaki kepada Imam Ahmad, diaberkata: “wahai Abu Abdillah, aku datangkepadamu dari khurasan untukmenanyakanmu suatu masalah”, lalu Imam Ahmad berkata kepadanya: “bertanyalah”, dia berkata: “kapan seorang hamba akanmendapatkan rasa ketenangan?”, Imam Ahmad berkata: “pada saat langkahpertama kali yang dia menjejakkan kesurga!”.

Dan penghuni surga telah mendapatkanketenangan secara menyeluruh; karenamereka telah mengusahakan sedikit usahadalam ketaatan kepada Allah di dunia, sehingga mereka mendapatkan ketenanganyang abadi di akhirat, mereka berkata:

﴿وَقَالُوا الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنَّا الحَزَنَ إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٌ شَكُورٌ* الَّذِي أَحَلَّنَا دَارَ المُقَامَةِ مِنْ فَضْلِهِ لَا يَمَسُّنَا فِيهَا نَصَبٌ وَلَا يَمَسُّنَا فِيهَا لُغُوبٌ﴾

((Segala puji bagi Allah yang telahmenghilangkan kesedihan dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami MahaPengampun lagi Maha Mensyukuri. Yang telah memasukkan kami ke dalam tempattinggal yang kekal sebagai karunia-Nya, di mana kami tidak merasakan kepayahandan tidak merasa Lelah)).

Syeikh Sa'di berkata: 'Sesungguhnya surgaadalah tujuan tertinggi, dan semakin besartujuan, semakin besar pula jalannya. maka, tidak ada ketenangan yang dapat dicapaikecuali dengan meninggalkankenyamanan.'

 

Sesungguhnya hari-hari kalian ini adalahhari-hari yang kosong dan fana, yang akanmembawa kepada hari-hari yang kekal dan abadi, maka beramallah  pada hari-hari ini, agar kalian bisa tenang setelahnya di negeri keselamatan, dengarkanlah firmanRobb kalian:

﴿كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا أَسْلَفْتُمْ فِي الأَيَّامِ الخَالِيَةِ﴾.

((Makan dan minumlah dengan nikmatsebagai balasan atas apa yang telahkalian kerjakan di hari-hari yang kosong))

 

* * * *

* اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلامَ والمُسْلِمِينَ، وأَذِلَّ الشِّرْكَ والمُشْرِكِيْن.

* اللَّهُمَّ ارْضَ عَنْ خُلَفَائِكَ الرَّاشِدِيْن، الأَئِمَّةِالمَهْدِيِّين: أبي بَكْرٍ، وعُمَرَ، وعثمانَ، وعَلِيّ؛ وعَنْبَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ والتابعِين، ومَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍإلى يومِ الدِّين.

* اللَّهُمَّ فَرِّجْ هَمَّ المَهْمُوْمِيْنَ، وَنَفِّسْ كَرْبَ المَكْرُوْبِين.

* اللَّهُمَّ آمِنَّا في أَوْطَانِنَا، وأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلَاةَ أُمُوْرِنَا، وَوَفِّقْ (وَلِيَّ أَمْرِنَا وَوَلِيَّ عَهْدِهِ) لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى، وَخُذْ بِنَاصِيَتِهِمَا لِلْبِرِّ والتَّقْوَى.

* عِبَادَ الله: ﴿إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإحْسَانِ وَإِيتَآءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ﴾.

* فَاذْكُرُوا اللهَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ على نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ﴿وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ﴾.

المرفقات

1726051625_متى الراحة باللغة الإندونيسية.pdf

1726051626_متى الراحة باللغة الإندونيسية.docx

المشاهدات 51 | التعليقات 0