🌟الثبات على الطاعات🌟 إندونيسي🇮🇩
تركي بن عبدالله الميمان
KHUTBAH PERTAMA
إِنَّ الحَمْدَ لِلهِ، نَحْمَدُهُ ونَسْتَعِينُهُ، ونَسْتَغْفِرُهُ ونَتُوبُ إِلَيه، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، ومَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ ورَسُولُهُ.
أَمَّا بَعْدُ:
Bertakwalah kepada Allah dan merasalah dipantau oleh-Nya, karena takwa adalah sebab kebaikan, pahala, dan keselamatan dari keburukan dan hukuman, Allah Uberfirman:
﴿وَلَوْ أَنَّهُمْ آمَنُوا وَاتَّقَوا لَمَثُوبَةٌ مِنْ عِنْدِ اللهِ خَيْرٌ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ﴾.
"Dan sekiranya mereka beriman dan bertakwa, niscayapahala dari sisi Allah adalah lebih baik, kalau merekamengetahui." (Al-Baqarah 103).
Wahai hamba-hamba Allah!
Diantara tujuan syariat adalah terus menerus dalamberibadah, meskipun sedikit, Allah U berfirman:
﴿الَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلاتِهِمْ دَائِمُون﴾
“(Orang-orang) yang mereka senantiasa menjagashalatnya.” [Al-Ma‘arij: 23]
Rasulullah r bersabda:
(أَحَبُّ العَمَلِ إلى اللهِ: ما دَاوَمَ عَلَيهِ صَاحِبُهُ وإِنْ قَلَّ).
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang dilakukan terus-menerus, meskipun sedikit.”
Konsisten dan keberlanjutan adalah ciri orang-orang baik, Aisyah i pernah ditanyakan bagaimana amalan Nabi r, beliau pun berkata: “adalah amalan beliau terus-menerus”.
Adapun sebaliknya, memutuskan ibadah secara total membuat pelakunya menjadi tercela, Allah berfirman tentang orang-orang yang mengada-adakan ibadah (rahib):
﴿فَمَا رَعَوْهَا حَقَّ رِعَايَتِهَا﴾.
“Namun mereka tidak menjaganya dengan penjagaanyang semestinya.” [Al-Hadid: 27]
Asy-Syatibi menjelaskan:
(إِنَّ عَدَمَ مُرَاعَاتِهِمْ لَهَا؛ هُوَ تَرْكُهَا بَعدَ الدُّخُولِ فِيهَا).
“sesungguhnya tidak ada penjagaan mereka terhadapnya(ibadah), adalah meinggalkannya setelah merekamemulainya”
Rasulullah r bersabda:
(يَا عَبْدَ اللهِ، لا تَكُنْ مِثْلَ فُلاَنٍ؛ كَانَ يَقُومُ اللَّيْلَ، فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيلِ).
“Wahai Abdullah! Jangan seperti si Fulan, dulu diabangun malam, lalu dia tinggalkan qiyamul lail.”
Adapun berhenti sementara, maka pelakunya dimaafkan, Rasulullah r bersabda:
(إِنَّ لِكُلِّ شَيْءٍ شِرَّةٌ، ولِكُلِّ شِرَّةٍ فَتْرَةٌ، فَإِنْ كانَ صَاحِبُهَا سَدَّدَ وقَارَبَ؛ فَارْجُوهُ).
“Setiap amal ada masa semangatnya, dan setiap masa semangat ada masa lemahnya. Jika masa lemahnyamasih berada di atas jalan yang benar, makaberharaplah kebaikan baginya.”
Para ulama menjelaskan:
(الشِرَّة: الحِرْصُ على الشَّيْءِ، والنَّشَاطُ فِيهِ. والفَتْرَة: أي الوَهَنُ والضَعْف. والمعنَى: أَنَّ العَابِدَ يُبَالِغُ في العِبَادَةِ في أَوَّلِ أَمْرِهِ، وكُلُّ مُبَالِغٍ؛ يَفْتُرُ ولَوْ بَعْدَ حِينٍ).
“"Syirrah" adalah semangat dan antusias tinggi.
"Fatrah" adalah rasa lemah atau lesu.
Maksud hadits: seorang hamba biasanya sangat semangat di awal, tetapi setiap orang semangatnya pastiakan menurun setelah beberapa waktu.”
Bersikap ditengah dan seimbang akan membuat amalanmenjadi kokoh, Para Ulama mengatakan:
(مَنِ اقْتَصَدَ في مُدَاوَمَتِهِ، واحْتَرَزَ مِنَ الإِفْرَاطِ والتَّفْرِيطِ؛فَيُرْجَى أَنْ يَكُونَ مِنَ الفَائِزِينَ، فَإِنَّ مَنْ سَلَكَ الطَّرِيقَ المُتَوَسِّطَ؛ يَقْدِرُ على مُدَاوَمَتِهِ).
“Barang siapa yang menjaga keseimbangan dalamamal, menjauhi berlebihan dan meremehkan, maka diatermasuk orang yang diharapkan menjadi pemenang. Karena yang menempuh jalan tengah biasanya mampuuntuk melanjutkan.”
Setiap kali kamu mendapati dirimu bersemangat, makamajulah perlahan-lahan, dan setiap kali kamu dapatidirimu lemah, maka kembalilah ke jalan Tengah.
Sedikit yang konsisten lebih baik daripada banyaknamun terputus, Rasulullah r bersabda:
(خُذُوا مِنَ الأَعْمَالِ ما تُطِيقُونَ).
“Ambillah amalan sesuai kemampuan kalian”
Berkata An-Nawawi:
(أَي: تُطِيقُونَ الدَّوَامَ عَلَيهِ بِلَا ضَرَر، وفِيهِ دَلِيلٌ على الحَثِّ على الاِقتِصَادِ في العِبَادَةِ، واجْتِنَابِ التَّعَمُّقِ. والقَلِيلُ الدَّائِمُ، خَيرٌ مِنَ الكَثِيرِ المُنْقَطِعِ؛ لِأَنَّ بِدَوَامِ القَلِيلِ؛ تَدُومُ الطَّاعَةُ، بِحَيثُ يَزِيدُ على الكَثِيرِ المُنْقَطِعِ، أَضْعَافًا كَثِيرَةً!).
“yakni: kamu mampu untuk konsisten terhadapnya tanpamenyusahkan diri, dan di dalam hadits ini dalil untukmendorong sikap moderat dalam ibadah dan menghindari sikap berlebih-lebihan. Sedikit yang konsisten lebih baik daripada banyak namun terputus, karena dengan konsisten yang sedikit akan melahirkanketaatan yang terus-menerus pula, bahkan bisa jadihasilnya lebih banyak dari ibadah yang banyak tapiterputus-utus”
Sikap berlebih-lebihan adalah sebab terputusnya amalan, Rasulullah r bersabda:
(سَدِّدُوا وقَارِبُوا، واغْدُوا ورُوحُوا، وشَيْءٌ مِنَ الدُّلجَةِ، والقَصْدَ القَصْدَ تَبْلُغُوا).
“Luruskan, dekatkan, berjalanlah pagi, sore, dan sebagian malam, dan bersikap sedang-sedanglah agar kalian sampai.”
Berkata Ibnu Hajar:
(سَدِّدُوا: أي اقْصُدُوا بِعَمَلِكُمُ الصوابَ. وقَارِبُوا: أَي لا تُجهِدُوا أَنفُسَكُم في العِبَادَةِ؛ لِئَلَّا يُفْضِيَ بِكُم ذلك إلى المَلَالِ؛ فَتَتْرُكُوا العَمَل. "واغْدُوا ورُوْحُوا". الغُدُو: السَّيْرُ مِنْ أَوَّلِ النهارِ. والرَّوَاح: السَّيْرُ مِنْ نِصْفِ النهار. والدُّلْجـَة: سَيْرُ اللَّيل. وفيهِ: الحَثُّ على الرِّفْقِ في العِبَادَةِ. وعَبَّرَ بِمَا يَدُلُّ على السَّيْرِ؛ لِأَنَّ العَابِدَ كالسَّائِرِ إلى مَحَلِّ إِقَامَتِهِ -وهُوَ الجَنَّة-. والقَصْدَ القَصْدَ: أَيِ الزَمُوا الطرِيقَ الوَسَط).
• “Saddidu”: lakukan amalan dengan benar.
• “Qaaribu”: jangan terlalu memaksakan diri agar tidak bosan lalu meninggalkan amalan.
• “Al-ghuduw”: berjalan di awal siang.
• “Ar-Ruuhu”: berjalan di pertengahan siang.
• “Ad-Duljah”: berjalan di malam hari.
• “Ughduu waruuḥuu wa syai’an minad-duljah”: di dalam sabda Beliau ini: dorongan untuk berlemahlembut di dalam ibadah, Beliau r bengibaratkannyadengan berjalan, karena orang yang beribadah ibarat seperti orang yang berjalan ke tempat tujuannya, yaitu: surga.
• “Al-qashda al-qashda tablughuu”: tetaplah di jalan tengah, kalian akan sampai.
Fase lemah setelah semangat adalah perkara yang pastidatang, Siapa yang tetap menjaga kewajiban dan tidakterjerumus dalam maksiat selama masa lemahnya, makadiharapkan ia akan kembali dengan kondisi yang lebih baik.
Berkata Umar ibn Al Khattab t:
(إِنَّ لِهَذِهِ القُلُوبِ إِقْبَالًا وإِدْبَارًا؛ فَإِذَا أَقْبَلَتْ فَخُذُوهَا بِالنَّوَافِلِ، وإِنْ أَدْبَرَتْ فَأَلْزِمُوهَا الفَرَائِض).
“Sesungguhnya hati itu punya masa semangat dan masa lesu. Jika sedang semangat, perbanyaklah ibadah sunnah. Jika sedang lesu, tetaplah pada yang wajib.”
Bahkan fase futur (lemah) ini memiliki hikmah yang hanya diketahui Allah. Ibnu Qayyim berkata:
(وفي هذه الفَتَرَاتِ الَّتِي تَعْرِضُ لِلسَّالِكِينَ: يَتَبَيَّنُ الصَّادِقُ مِنَ الكَاذِبِ؛ فالكَاذِبُ: يَنْقَلِبُ على عَقِبَيْهِ، ويَعُودُ إلى طَبِيعَتِهِ وهَوَاهُ! والصادِقُ: يَنْتَظِرُ الفَرَجَ، ولَا يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللهِ،ويُلْقِي نَفْسَهُ بِالبابِ طَرِيحًا ذَلِيلًا: كالإِنَاءِ الفَارِغِ؛ فإذا رَأَيتَاللهَ أَقَامَكَ في هذا المَقَامِ، فَاعْلَم أَنَّهُ يُرِيدُ أَنْ يَرْحَمَكَ ويَمْلَأَ إِنَاءَكَ).
“Dalam masa-masa lemah yang menimpa para penempuh jalan (ilmu/ibadah), akan tampak siapa yang jujur dan siapa yang dusta. Yang dusta akan berpalingdan kembali ke hawa nafsunya, sementara yang jujurakan bersabar, tidak putus asa dari rahmat Allah, dan terus mengetuk pintu-Nya seperti bejana kosong yang menunggu untuk diisi. Jika engkau mendapati Allah menempatkanmu pada posisi seperti ini, ketahuilahbahwa Dia ingin merahmatimu dan mengisi bejanamu.”
أَقُوْلُ قَوْلِي هذا، وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ ولَكُمْ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ؛ فاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحِيم
KHUTBAH KEDUA
الحَمْدُ للهِ على إِحْسَانِهِ، والشُّكْرُ لَهُ على تَوْفِيْقِهِ وامْتِنَانِه، وأَشْهَدُ أَنْ لاإِلَهَ إِلَّا الله، وأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ ورَسُوْلُه.
أَمَّا بَعْدُ:
Konsisten terhadap qiyamul lail walaupun sedikit lebihutama daripada banyak tetapi tidak konsisten!.
Berkata Syeikhul Islam:
(اسْتَحَبَّ الأَئِمَّةُ أَنْ يَكُونَ لِلرَّجُلِ عَدَدٌ مِنَ الرَّكَعَاتِ، يَقُومُ بِهَا مِنَ اللَّيلِ لا يَتْرُكُهَا؛ فَإِنْ نَشِطَ أَطَالَهَا، وإِنْ كَسِلَ خَفَّفَهَا، وإِذَا نَامَ عَنْهَا صَلَّى بَدَلَهَا مِنَ النهَار).
“Para Imam Madzhab menganjurkan untuk laki-lakimemiliki beberapa rakat, yang dengannya diamenghidupkan malam dan tidak meninggalkannya, jikasemangatnya timbul, maka dia memanjangkan rakat, jikatimbul rasa malas, maka dia ringankan rakaatnya, dan jika dia tertidur, maka dia sholat di siang hari sebagaipenggantinya”
Konsisten terhadap yang sedikit akan melindungimu dariputus yang Panjang, seorang hamba senantiasa di dalamkemajuan atau kemunduran, dia tidak berhenti di satujalan saja!, Allah U berfirman:
﴿لِمَنْ شَاءَ مِنْكُمْ أَنْ يَتَقَدَّمَ أَوْ يَتَأَخَّرَ﴾.
"Bagi siapa di antara kalian yang ingin maju ataumundur." (Al-Muddatsir 37)
Menjaga amalan-amalan sunnah adalah pagar untukmenjaga amalan-amalan fardhu, dan juga penyempurnabagi kekurangannya.
Maka, biasakanlah untuk terus melakukan kebaikanwalaupun sedikit, dan berhati-hatilah dari perbuatanburuk, meskipun tampaknya sepele!
Sebaimana firman Allah U:
﴿فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ* وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ﴾.
"Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah(debu halus), niscaya dia akan melihat (balasannya). Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasannya)."
— [Az-Zalzalah: 7-8]
*******
* اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسلامَ والمُسْلِمِينَ، وأَذِلَّ الشِّرْكَ والمُشْرِكِيْن.
* اللَّهُمَّ فَرِّجْ هَمَّ المَهْمُوْمِيْنَ، ونَفِّسْ كَرْبَ المَكْرُوبِين.
* اللَّهُمَّ آمِنَّا في أَوْطَانِنَا، وأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا ووُلَاةَ أُمُوْرِنَا، ووَفِّقْ (وَلِيَّ أَمْرِنَا، ووَلِيَّ عَهْدِهِ) لِمَا تُحِبُّ وتَرْضَى، وخُذْ بِنَاصِيَتِهِمَا لِلْبِرِّ والتَّقْوَى.
* عِبَادَ الله: ﴿إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ﴾.
* فَاذْكُرُوا اللهَ يَذْكُرْكُمْ، واشْكُرُوْهُ على نِعَمِهِ يَزِدْكُم ﴿وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ﴾.
قناة الخُطَب الوَجِيْزَة
https://t.me/alkhutab
المرفقات
1744218274_TETAP DALAM KETAATAN.docx
1744218275_TETAP DALAM KETAATAN.pdf