🌟صلة الرحم🌟إندونيسي🇮🇩
تركي بن عبدالله الميمان
KHUTBAH PERTAMA
إِنَّ الحَمْدَ للهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ، وَنَسْتَغْفِرُهُ ونَتُوبُ إِلَيه؛ ونَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا، وسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا؛ مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، ومَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ؛ وأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ ورَسُولُهُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ، وعَلَى آلِهِ وصَحْبِهِ وسَلَّمَ تَسْلِيمًا كثيرًا.
أَمَّا بَعْدُ:
Bertaqwalah kepada Allah, merasalah selalu diawasioleh-Nya, taatlah kepada-Nya, dan jangan bermaksiatkepada-Nya, Allah U berfirman:
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ﴾.
((Wahai orang-orang beriman bertakwalah kepada dengan sebenar-benar takwa, dan janganlah kalainwafat kecuali kaliang dalam keadaan muslim))
Wahai hamba-hamba Allah, sesungguhnya salah satu pintu terbesar untuk meraih cinta kasih, penyebabterciptanya persatuan dan kasih sayang adalah silaturahmi. Rasulullah r bersabda:
(يَا أَيُّهَا النَّاسُ: أَفْشُوا السَّلامَ، وأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وصِلُوا الأَرْحَامَ، وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ؛ تَدْخُلُوا الجَنَّةَ بِسَلام).
(Wahai manusia! Sebarkanlah salam, berilah makan, sambungkanlah silaturahmi, dan shalatlah di malamhari ketika orang-orang sedang tidur; maka kalian akan masuk surga dengan selamat).
Karena mulianya silaturahmi, Allah menyandingkan hak-Nya dengan hak silaturahmi. Allah U berfirman:
﴿وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ﴾.
((Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kalian saling meminta, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi)) (QS. An-Nisa: 1).
As-Suddi berkata:
(اتَّقُوا اللهَ، وَاتَّقُوا الأَرْحَامَ لَا تَقْطَعُوهَا!).
“Bertakwalah kepada Allah dan jagalah silaturahmi, jangan memutuskannya!”.
Rasulullah r ketika ditanya tentang tujuan utamadiutusnya beliau, beliau menjawab:
(أَرْسَلَنِي بِصِلَةِ الأَرْحَامِ، وَكَسْرِ الْأَوْثَانِ، وَأَنْ يُوَحَّدَ الله).
(Allah mengutusku untuk menyambung silaturahmi, menghancurkan berhala, dan mentauhidkan Allah)
Orang yang memutus silaturahmi adalah orang yang tulidan buta, serta dijauhkan dari rahmat Allah. Allah Uberfirman:
﴿فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِن تَوَلَّيْتُمْ أَن تُفْسِدُوا فِي الأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرحَامَكُمْ* أُوْلَئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَى أَبْصَارَهُمْ﴾
Maka apakah sekiranya kalian berkuasa, kalian akan berbuat kerusakan di bumi dan memutuskan hubungansilaturahmi? Mereka itulah orang-orang yang dilaknatAllah, lalu dibuat-Nya tuli dan dibutakan-Nya penglihatan mereka." (QS. Muhammad: 22-23)
Rasulullah r bersabda:
(لَا يَدْخُلُ الجَنَّةَ قَاطِعُ رَحِمٍ!).
(Tidak akan masuk surga orang yang memutussilaturahmi!)
Silaturahmi membawa keberkahan pada harta dan memperpanjang umur. Rasulullah r bersabda:
(مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ في رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ في أَثَرِهِ؛ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ).
(Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah silaturahmi)
Semakin dekat hubungan kekerabatan, semakin wajib untuk disambung. Rasulullah r bersabda:
(ابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ: أُمَّكَ وَأَبَاكَ، وَأُخْتَكَ وَأَخَاكَ، ثُمَّ أَدْنَاكَ أَدْنَاكَ).
(Mulailah dari orang yang menjadi tanggunganmu: ibumu, ayahmu, saudara perempuanmu, saudara laki-lakimu, kemudian kerabatmu yang lebih dekat, yang lebih dekat)
Silaturahmi adalah kewajiban yang ditekankan, dan memutusnya mendatangkan hukuman yang disegerakan. Rasulullah r bersabda:
(ما مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللهُ تَعَالَى لِصَاحِبِهِ العُقُوبَةَ في الدُّنْيَا، مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِي الْآخِرَةِ؛ مِثْلُ: البَغْيِ، وقَطِيعَةِ الرَّحِم!).
(Tidak ada dosa yang lebih pantas untuk disegerakanhukumannya di dunia, selain dari hukuman yang disimpan untuk pelakunya di akhirat, seperti kedzalimandan memutus silaturahmi)
Di antara yang paling utama dalam silaturahmi adalah orang tua. Hak mereka adalah yang paling besar, dan mengabaikan hak mereka adalah keburukan yang paling buruk. Allah U berfirman:
﴿وقَضَى رَبُّكَ أَلا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وبِالوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا فَلا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا﴾.
((Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu janganmenyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antarakeduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjutdalam pemeliharaanmu, maka janganlah kamumengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlahkepada mereka perkataan yang baik.)) (QS. Al-Isra: 23).
Para mufasir mengatakan:
(وَإِنِّمَا نُهِيَ عَنْ أَذَاهُمَا في الكِبَرِ -وإِنْ كانَ مَنْهِيًّا عَنْهُ على كُلِّ حَال-؛ لأنَّ حَالَةَ الكِبَر؛ يَظْهَرُ مِنْهُما ما يُضْجِرُ ويُؤْذِي، وتَكْثُرُ خِدْمَتُهُمَا).
“Larangan untuk menyakiti kedua orang tua saat merekalanjut usia—meskipun menyakiti mereka dilarang dalam segala keadaan—disebabkan karena pada usia tua, biasanya muncul dari mereka hal-hal yang membuatkesal atau menyakitkan, serta kebutuhan pelayananmereka yang semakin banyak”.
Rasulullah r bersabda:
(رَغِمَ أَنْفُ، ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ، ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ)، قيل: (مَنْ يَا رَسُولَ اللهِ؟)،قال: (مَنْ أَدْرَكَ أَبَوَيْهِ عِنْدَ الكِبَرِ: أَحَدَهُمَا، أو كِلَيْهِمَا؛ فَلَمْ يَدْخُلِ الجَنَّة!).
(Celakalah! Celakalah! Celakalah!" Lalu ditanya: "Siapa, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: (Siapayang mendapati kedua orang tuanya yang sudah tua, salah satunya atau keduanya, namun dia tidak masuksurga (karena tidak berbuat baik kepada mereka).
Diantara akhlak yang besar adalah menyambunghubungan meskipun diputus, dan memaafkan jika dizhalimi, Rasulullah r bersabda:
(لَيْسَ الوَاصِلُ بِالمُكَافِئِ، ولَكِنْ هُوَ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وصَلَهَا).
(Bukanlah orang yang menyambung silaturahmi itu yang hanya membalas kebaikan, tetapi orang yang menyambung silaturahmi adalah yang tetap menyambung meskipun dia diputuskan.)
Rasulullah r pernah ditanya:
(يَا رَسُولَ اللهِ؛ إِنَّ لِي قَرَابَةً: أَصِلُهُمْ ويَقْطَعُونِي، وأُحْسِنُ إِلَيْهِمْ ويُسِيئُونَ إِلَيَّ، وأَحْلُمُ عَنْهُمْ ويَجْهَلُونَ عَلَيَّ!)، فقال: (لَئِنْ كُنْتَ كَمَا قُلْتَ؛ فَكَأَنَّمَا تُسِفُّهُمْ الْمَلَّ -أي الرمادَ الحارَّ-، ولَا يَزَالُ مَعَكَ مِنَ اللهِ ظَهِيرٌ عَلَيْهِمْ، مَا دُمْتَ على ذلك).
"Wahai Rasulullah, saya memiliki kerabat yang sayasambung namun mereka memutuskan saya. Saya berbuatbaik kepada mereka, namun mereka berbuat burukkepada saya. Saya bersabar atas mereka, namun merekabertindak kasar terhadap saya!" Rasulullah ﷺmenjawab:
"Jika benar seperti yang kamu katakan, maka seakan-akan kamu memberi mereka makan abu panas. Dan kamu akan terus mendapat pertolongan Allah atasmereka selama kamu tetap seperti itu."
Imam Nawawi berkata:
("فَكَأَنَّمَا تُسِفُّهُمْ الْمَلَّ": مَعْنَاه: كَأَنَّمَا تُطْعِمُهُمُ الرَّمَادَ الحَارَّ!وهُوَ تَشْبِيْهٌ لِمَا يَلْحَقُهُمْ مِنَ الإِثْمِ العَظِيم؛ بِمَا يَلْحَقُ آكِلَ الرَّمَادِ الحَارِّ مِنَ الأَلَم!).
(“Seolah-olah kamu memberi mereka makan abupanas.” Maknanya: seakan-akan kamu memberi merekamakan abu yang membara! Ini adalah perumpamaantentang besarnya dosa yang menimpa mereka, sebagaimana rasa sakit yang menimpa seseorang yang memakan abu panas.)
Silaturahmi adalah tanda keimanan dan jalan menujucinta Allah. Rasulullah r bersabda:
(مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ واليَوْمِ الآخِرِ؛ فَلْيَصِلْ رَحِمَه).
(Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka sambunglah silaturahmi.)
Orang tua akan bergembira dengan silaturahim meskimereka telah wafat, Rasulullah r ditanya:
(هَلْ بَقِيَ مِنْ بِرِّ أَبَوَيِّ شيءٌ، أَبَرُّهُمَا بِهِ بَعْدَ مَوْتِهِمَا؟)، فقال: (نَعَمْ: الصَّلَاةُ عَلَيْهِمَا، والِاسْتِغْفَارُ لَـهُمَا، وإِنْفَاذُ عَهْدِهِمَا مِنْ بَعْدِهِمَا، وصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِي لَا تُوصَلُ إِلَّا بِهِمَا).
"Adakah kebaikan yang bisa dilakukan kepada orang tuasetelah wafat mereka?" Beliau menjawab:
(Ya, yaitu mendoakan mereka, memohonkan ampunanuntuk mereka, menunaikan janji mereka, dan menyambung silaturahmi yang hanya dapat disambungmelalui mereka)
Tingkatan silaturahmi yang paling rendah adalah tidak memusuhi, menyapa, dan memberikan salam.
Syeikh Ibnu Utsaimin berkata:
(الرَّحِمُ: هُمُ الأَقَارِب، وصِلَتُهُمْ: بِمَا جَرَى بِهِ العُرْف، واتَّبَعَهُ النَّاس).
“Kerabat adalah keluarga dekat, dan menyambunghubungan dengan mereka dilakukan sesuai tradisi dan kebiasaan masyarakat”
Silaturahmi seperti air sejuk yang memadamkan apikebencian dan membawa kedamaian.
Rasulullah r pernah mengumpulkan kerabatnya, laluberkata:
(إِنِّي لَا أَمْلِكُ لَكُمْ مِنَ اللهِ شَيْئًا، غَيْرَ أَنَّ لَكُمْ رَحِمًا سَأَبُلُّهَا بِبَلَالِهَا).
(Aku tidak dapat menolong kalian dari Allah sedikitpun, kecuali kalian memiliki hubungan kekerabatan yang akan aku sambung dengan sebaik-baiknya)
Menyambung hubungan silaturahmi adalah sebab keamanan dan pencegah ketakutan serta kesedihan.
Ketika Nabi Muhammad r datang kepada Khadijah رضي الله عنها dalam keadaan hatinya bergetar karena ketakutan, beliau berkata kepadanya:
(كَلَّا وَاللهِ، مَا يُخْزِيكَ اللهُ أَبَدًا؛ إِنَّكَ لَتَصِلُ الرَّحِم)
“Sekali-kali tidak, demi Allah, Allah tidak akan pernahmenghinakanmu. Sesungguhnya engkau menyambungtali silaturahmi.”
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا، وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ؛ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحِي
KHUTBAH KEDUA
الحَمْدُ للهِ على إِحْسَانِه، والشُّكْرُ لَهُ على تَوْفِيْقِهِ وامْتِنَانِه، وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا الله، وأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ ورَسُوْلُه.
أَمَّا بَعْدُ:
Sesungguhnya ganjaran sesuai dengan perbuatan: barangsiapa yang menyambung silaturahim, maka Allah akan menyambung hubungan dengannya dan merahmatinya.
Rasulullah r bersabda:
(إِنَّ اللهَ خَلَقَ الخَلْقَ، حَتَّى إِذَا فَرَغَ مِنْهُمْ؛ قَامَتِ الرَّحِمُ فقالت:هَذَا مَقَامُ الْعَائِذِ مِنَ القَطِيعَةِ!، قال: نعَمْ؛ أَمَا تَرْضَيْنَ أَنْ أَصِلَ مَنْ وَصَلَكِ، وأَقْطَعَ مَنْ قَطَعَكِ!).
(Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk, dan setelah selesai, berdirilah rahim seraya berkata: 'Inilah tempatperlindungan dari pemutusan hubungan.' Allah menjawab: 'Tidakkah kamu ridha jika Aku menyambunghubungan dengan siapa yang menyambungmu, dan memutus hubungan dengan siapa yang memutusmu?)
******
* اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلامَ والمُسْلِمِينَ، وأَذِلَّ الشِّرْكَ والمُشْرِكِيْن، وارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْن، الأَئِمَّةِ المَهْدِيِّين: أَبِي بَكْرٍ، وعُمَرَ، وعُثمانَ، وعَلِيّ؛ وعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ والتابعِين، ومَنْ تَبِعَهُمْبِإِحْسَانٍ إلى يومِ الدِّين.
* اللَّهُمَّ فَرِّجْ هَمَّ المَهْمُوْمِيْنَ، وَنَفِّسْ كَرْبَ المَكْرُوْبِين، واقْضِ الدَّينَ عن المَدِيْنِين.
* اللَّهُمَّ آمِنَّا في أَوْطَانِنَا، وأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا ووُلَاةَ أُمُوْرِنَا، ووَفِّقْ (وَلِيَّ أَمْرِنَا وَوَلِيَّ عَهْدِهِ) لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى، وخُذْ بِنَاصِيَتِهِمَا لِلْبِرِّ والتَّقْوَى.
* اللَّهُمَّ أَنْتَ اللهُ لا إِلَهَ إلَّا أَنْتَ، أَنْتَ الغَنِيُّ ونَحْنُ الفُقَراء؛ أَنْزِلْعَلَيْنَا الغَيْثَ، ولا تَجْعَلْنَا مِنَ القَانِطِيْنَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ كُنْتَ غَفَّارًا؛ فَأَرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًا.
* عِبَادَ الله: ﴿إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإحْسَانِ وَإِيتَآءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ﴾.
* فَاذْكُرُوا اللهَ يَذْكُرْكُمْ، واشْكُرُوْهُ على نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، ﴿وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ﴾.
المرفقات
1734077196_Silaturahim.pdf
1734077197_Silaturahim.docx